Pada bagian manakah kita bisa menuliskan kode heading <h1> atau paragraf <p> di dalam html ?
1. Pada bagian manakah kita bisa menuliskan kode heading <h1> atau paragraf <p> di dalam html ?
Jawaban:
<h1>
Penjelasan:
itu karena h1 - h6 merupakan header yang berfungsi sebagai penebalan dan pembesaran teks dalam webiste html.
2. Sebutkan kegunaan dori masing masing Tag dalam HTML BR P HR H1
Jawaban:
Berikut adalah daftar dari tag-tag HTML :
BR, P, HR, H1
Penjelasan:
Nama Tag Keterangan / Kegunaan
<!DOCTYPE> Tag untuk menentukan tipe dokumen
<html> Tag untuk membuat sebuah dokumen HTML
<title> Tag untuk membuat judul dari sebuah halaman
<body> Tag untuk membuat tubuh dari sebuah halaman
<h1> to <h6> Tag untuk membuat heading
<p> Tag untuk membuat paragraf
<br> Memasukan satu baris putus
<hr> Tag untuk membuat perubahan dasar kata didalam isi
<!--...--> Tag untuk membuat komentar
Terima kasih
3. apa yg disebut dengan w5 h1? dan apa kepanjangan dari w5 h1?
Jawaban:
adalah rumus yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mencari inti pokok berita, mengembangkan berita atau sebuah cerita. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan rumus 5W+1H berisi inti-inti penyusun berita atau cerita tersebut
Penjelasan:
srry klo salah
4. ∆H1 adalah =........?
Jawaban:
∆H1 = -180,5 KJ
Penjelasan:
∆H1 = ∆H2 + ∆H3 - ∆H4
∆H1 = -114,1 KJ + -55,1 KJ - ( 11,3 KJ )
∆H1 = (-169,2 KJ) - (11,3 KJ)
∆H1 = -180,5 KJ
5. Pada benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu (h1) dan mengalami pemantulan sebesar h2. maka persmaan restituso e=√h2 / √h1 dengan menggunakan persamaan momentum dan tu!bukan. Buktikan bahwa e=√h2 / √h1
jawabnya pake foto yaa
6. sebuah benda pada ketinggian h1 mempunyai energi potensial 100j. pada ketinggian h2 energi potensial 80j. jika selisih ketinggian h1 dan h2 adalah 20m. Maka tinggi h1 dan h2 adalah (g=10m/s2)
Energi potensial pada h1
Ep1 = mgh1
100 = mgh1
Energi potensial pada h2
Ep2 = mgh2
80 = mgh2
Hubungan h1 dan h2 :
h1 - h2 = 20
h1 = 20 + h2
Perbandingan Ep1 dan Ep2 :
Ep1 : Ep2 = mgh1 : mgh2
Ep1 : Ep2 = h1 : h2
Substitusi nilai h1 :
100/80 = 20+h2/h2
100h2 = 80(20+h2)
100h2 = 1600 + 80h2
20h2 = 1600
h2 = 80 m
h1 - h2 = 20
h1 = h2 + 20
h1 = 80 + 20
h1 = 100 m
7. Konfigurasi H1 menurut niels bohr
Konfigurasi elektron adalah cara penulisan susunan elektron yang menunjukkan distribusi elektron dalam kulit atom. Konfigurasi ₁H menurut niels bohr adalah 1 (kulit K)
PembahasanUnsur dengan lambang ₁H
Konfigurasi elektron Bohr : 1Konfigurasi elektron dari atom unsur unsur tersebut dengan menggunakan bilangan kuantum : 1s¹Konfigurasi elektron = 1s¹Diagram elektron = ↑Jumlah kulit = 1Jumlah sub kulit = 1Jumlah orbital = 1Elektron valensi = 1Elektron - elektron suatu atom terdistribusi dalam orbital-orbital pada kulit utama dan sub kulitnya. Konfigurasi elektron dalam orbital suatu atom sangatlah penting, karena konfigurasi elektron berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia suatu unsur juga letaknya dalam tabel periodik unsur.
Penentuan konfigurasi elektron suatu atom menganut tiga aturan pokok, yaitu Aufbau, prinsip larangan Pauli, dan aturan Hund.
Prinsip Aufbau, menurut Aufbau pengisian elektron ke dalam orbital selalu dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Apabila terdapat 1 subkulit dengan harga n + l sama, elektron akan mengisi subkulit yang harga m-nya lebih kecil terlebih dahulu . Dengan demikian, suatu atom selalu berada pada tingkat energi minimum. Urut-urutan tingkat energi dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi digambarkan sebagai diagram elektron Aufbau. Urut-urutan pengisian elektron ke dalam orbital sebagai berikut 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s.Prinsip larangan Pauli, prinsip ini disebut juga prinsip eksklusi Pauli. Prinsip ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1926. Menurut Pauli, dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai empat bilangan kuantum yang sama. Dua buah elektron yang menempati satu orbital kemungkinan mempunyai maksimal tiga bilangan kuantum yang sama. Oleh karenanya bilangan kuantum yang keempat harus berbeda.Kaidah Hund atau aturan Hund, menurut Hund pengisian elektron ke dalam satu subkulit, pada awalnya elektron menempati seluruh orbital dengan spin yang sama (1/2 penuh) baru kemudian berpasangan (penuh).Jumlah maksimal elektron pada satu orbital tiap subkulit berbeda :
Untuk subkulit s (dengan 1 orbital) maksimal 2 elektronUntuk subkulit p (dengan 1 orbital) maksimal 6 elektronUntuk subkulit d (dengan 5 orbital) maksimal 10 elektronMenentukan letak unsur dalam Sistem Periodik Unsur dengan menentukan kulit valensi dan elektron valensi.
Kulit valensi adalah kulit terluar yang terisi oleh elektron, kulit valensi ditentukan dengan nomor bilangan kuantum utama terbesar.Elektron valensi adalah jumlah elektron yang berada pada kulit valensi.Pelajari lebih lanjut1. Materi tentang konfigurasi elektron brainly.co.id/tugas/971209
2. Materi tentang prinsip Aufbau brainly.co.id/tugas/3736432
3. Materi tentang aturan Hund brainly.co.id/tugas/4633326
-----------------------------
Detil jawabanKelas : X
Mapel : Kimia
Bab : Struktur Atom
Kode : 10.7.2
Kata Kunci : konfigurasi elektron, keadaan dasar, keadaan eksitasi, bilangan kuantum, prinsip Aufbau, aturan Hund, larangan Pauli
8. Apa fungsi H1, H2, H3 dalam Gambar Model Penelitian, tolong jelaskan
Jawaban: Dalam gambar model penelitian, H1, H2, H3 merujuk pada hipotesis penelitian yang diajukan.
Penjelasan:
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel dalam penelitian. Fungsi H1, H2, H3 adalah sebagai berikut:
1. H1 (Hipotesis 1): H1 merujuk pada hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis ini berisi pernyataan tentang hubungan atau pengaruh antara dua variabel yang diteliti. H1 biasanya berbentuk pernyataan bahwa ada hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel yang diteliti.
2. H2 (Hipotesis 2): H2 merujuk pada hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis ini juga berisi pernyataan tentang hubungan atau pengaruh antara dua variabel yang diteliti, namun berbeda dengan H1. H2 mungkin berkaitan dengan variabel lain atau aspek lain dari fenomena yang diteliti.
3. H3 (Hipotesis 3): H3 merujuk pada hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis ini juga berisi pernyataan tentang hubungan atau pengaruh antara variabel yang diteliti, dan dapat berkaitan dengan variabel lain atau aspek lain yang relevan. H3 seringkali digunakan dalam penelitian yang lebih kompleks atau memiliki lebih dari dua variabel yang diteliti.
Fungsi dari H1, H2, H3 dalam gambar model penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan menyusun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis-hipotesis ini kemudian akan diuji melalui metode penelitian yang sesuai untuk menentukan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan hasil penelitian. Hipotesis-hipotesis ini membantu mengarahkan fokus dan tujuan penelitian serta memberikan kerangka kerja untuk analisis data dan interpretasi hasil penelitian.
9. bola jatuh dari ketinggian h1, diketahui pantulan bola itu 7m.. jika diketahui koefisien restitusinya (e) = 0,8 maka h1 = ??
Dik:
h2=7m
e=0,8
Dit: h1=.................m?
Jawab:
e=√h2/h1
0,8=√7/h1
0,64=7/h1
h1=7/0,64
h1=10,9375 m.
10. 4. Untuk membuat judul pada sebuah dokumen HTML maka kita dapat menggunakan tag: .............. *A. <p></p>B. <html></html>C. <h1></h1>D. <head></head>
Jawaban:
D.<head></head>
Penjelasan:
maaf kalau salah dan semoga membantu.
Jawaban:
b
Penjelasan:
틀렸다면 죄송합니다 정말 최선의 대답으로 만들면 예11. hubungan antara delta H1, H2, H3
∆H merupakan simbol untuk perubahan entalpi. Pada reaksi kimia perubahan entalpi disebut sebagai entalpi reaksi. ∆H reaksi adalah fungsi keadaan, artinya hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Nah, untuk soal di atas tertulis ∆H₁, ∆H₂, dan ∆H₃. Artinya terdapat tiga persamaan termokimia, sebab diketahui tiga data ∆H. Hubungan antara ketiga ∆H reaksi tersebut dapat dijelaskan dengan hukum Hess. Hukum Hess atau hukum penjumlahan kalor menyatakan bahwa jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan. Ada beberapa kemungkinan hubungan antara ∆H₁, ∆H₂, dan ∆H₃, karena bergantung pada bentuk diagram tingkat energi yang terjadi.
• ∆H₁ = ∆H₂ + ∆H₃
• ∆H₁ = -∆H₂ + ∆H₃
• ∆H₃ = ∆H₁ + ∆H₂
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar di bawah penjelasan ini!
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT
Perhitungan ∆H reaksi tidak semuanya dapat ditentukan dengan menghitung kalor reaksi pada tekanan tetap, sebab tidak semua reaksi dapat diketahui kalor reaksinya secara langsung. Oleh karena itu, seorang ilmuan kimia Jerman yang bernama Henry Hess pada tahun 1840 memanipulasi persamaan termokimia untuk menghitung ∆H dalam sebuah hukum yang disebut hukum Hess. Germany Hess menyatakan bahwa:
“Entalpi reaksi tidak bergantung pada jalan reaksi melainkan bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi”.
Hukum Hess disasrkan pada fakta bahwa karena H adalah fungsi keadaan, ∆H hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir (hanya pada sifat reaktan dan produk). Perhitungan hukum Hess dilakukan dengan memanipulasi dan mengkombinasi beberapa persamaan termokimia untuk akhirnya sesuai dengan persamaan reaksi yang diinginkan. Berikut ini adalah prosedurnya:
a. Sesuaikan persamaan reaksi yang diminta dengan reaksi-reaksi yang diketahui meliputi letak senyawa, jumlah mol, dan harga entalpi.
b. Lihat letak senyawa yang diminta, berada di reaktan ataukah produk. Apakah letaknya berlawanan dengan yang diketahui? Jika iya, reaksinya dibalik dan tanda ΔH juga dibalik.
c. Lihat jumlah mol. Apakah belum sama? Jika belum samakan dengan cara mengalikan atau membagi koefisien dengan bilangan tertentu
- Jika reaksi dikalikan, maka ΔH juga dikalikan
- Jika reaksinya dibagi, maka ΔH juga dibagi
d. Terakhir, reaksinya dijumlahkan. Apakah ada unsur atau molekul yang sama? Jika ada, lihat di mana letaknya!
- Apabila berada di ruas sama, maka dijumlahkan.
- Apabila berada di ruas berbeda, maka dikurangkan
Selain dengan hukum Hess, ΔH juga dapat dihitung dengan cara lain. Cara tersebut adalah:
1. Berdasarkan eksperimen
Penentuan entalpi reaksi berdasarkan eksperimen dilakukan dengan cara kalorimetri,yaitu menentukan entalpi reaksi menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter, yaitu kalorimeter tipe reaksi sederhana, kalorimeter tipe Bom, kalorimeter Thiemann, dan kalorimeter listrik. Kalorimeter yang sering digunakan di sekolah adalah kalorimeter tipe reaksi sederhana yang dapat dibuat dengan styrofoam. Rumus yang digunakan adalah:
a. Kalor kalorimeter tidak diperhitungkan
q = m . c . ΔT
b. Kalor kalorimeter diperhitungkan
q = m . c . ΔT + C . ΔT
q reaksi = -q larutan
ΔH reaksi = q/mol
2. Data entalpi pembentukan standar
Rumus yang digunakan adalah:
ΔH reaksi = kanan – kiri (KaKi)
3. Data energi ikatan
Rumus yang digunakan adalah
ΔH reaksi = ΔH kiri - ΔH kanan
Untuk membedakan kapan menggunakan rumus kalorimetri dan kapan pula menggunakan rumus yang lain, caranya dengan mengidentifikasi data yang diketahui:
• Jika yang diketahui kalor jenis dan massa larutan, gunakan rumus ΔH = q/mol , q= m . c . ΔT
• Jika yang diketahui data energi pembentukan standar, gunakan rumus ΔH= KaKi (kanan - kiri)
• Jika yang diketahui data energi ikatan, gunakan rumus ΔH= putus-sambung (kiri – kanan)
• Jika yang diketahui diagram tingkat energi atau beberapa persamaan reaksi, gunakan rumus Hukum Hess.
Semoga penjelasan di atas cukup membantu kakak dalam memahami materi isomer senyawa karbon. Nah, agar kakak dapat memahami lebih dalam lagi, kakak bisa latihan soal yang hampir mirip dengan soal tersebut. Adapun soal-soal yang sejenis dengan soal di atas dapat dibuka pada link ini: https://brainly.co.id/tugas/777722, https://brainly.co.id/tugas/1023597 , dan https://brainly.co.id/tugas/7452860.
Mata Pelajaran: Kimia
Kelas: XI
Kategori: Termokimia
Kata Kunci: entalpi reaksi, hukum Hess, dan diagram tingkat energi
Kode Kategori Berdasarkan K13: 11.7.2
12. <!DOCTYPE html><html><head><style>body { background-color: lightblue;}h1 { color: white; text-align: center;}p { font-family: verdana; font-size: 20px;}</style></head><body><h1>My First CSS Example</h1><p>This is a paragraph.</p></body></html>Jelaskan pengertian dari script/kode pada setiap baris program diatas
body {
background-color : lightblue;
}
Mengubah warna background menjadi biru muda.
h1 {
color : white;
text-align : center;
}
Mengubah warna teks "My First CSS Example" menjadi putih dan menempatkannya di tengah.
p {
font-family : verdana;
font-size : 20px;
}
Mengubah font teks "This is a paragraph" menjadi Verdana dan memperbesarnya menjadi 20 pixel.
<h1>My First CSS Example</h1>
Meng-output teks menggunakan font paling besar.
<p>This is a paragraph</p>
Meng-output teks menggunakan font paragraf.
13. Diketahui diagram Hukum Hess sebagai berikut. Pernyataan yang benar adalah …. (A) H4 = H1 + H2 + H3 (B) H1 + H3 = H4 + H2 (C) H3 = H1 + H2 − H4 (D) H2 = H1 + H4 + H3 (E) H2 = H1 + H3 − H4
Jawaban:
Persamaan termokimia:
∆H1 + ∆H2 = ∆H3 + ∆H4
atau ∆H3 = ∆H1 + ∆H2 - ∆H4 ( C. )
14. Buatlah ikatan kovalen antara H1 dan Cl17 !
H → 1) → butuh 1 elektron (menjadi duplet)
Cl → 2)8)7) → butuh 1 elektron (menjadi oktet)
Karena ada pasangan elektron yg dipakai bersama, maka terbentuk ikatan kovalen
15. Bagaimanakah bunyi hipotesis (H1) ketika uji reliabilitas?
Jawab: hipotesis 1 itu menyatakan adanya hubungan sesuatu dg sesuatu
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Contoh : H 1 : menyatakan adanya hubungan antara jenis reliabilitas dg benda reliabilitas dalam menentukan data yang akurat
16. Harga Δ H1 adalah...
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3
ΔH1 = -111 + (-283)
= -394
17. Sebuah benda pada ketinggian h1 mempunyai energi potensial 100j. Pada ketinggian h2 energi potensialnya 80j. Jika selisih ketinggian h1 dan h2 adalah 20 m. Maka tinggi h1 dan h2 adalah Jawab lah tolong!!!
100m
Semoga membantu!!
18. BERDASARKAN DIAGRAM,REAKSI TERSEBUT TERMASUK.....A.EKSOTERM,KARENA H1<H2B.ENDOTERM,KARENA H1 <H2C.EKSOTERM,KARENA H1>H2D.EKDOTERM,KARENA MELEPAS KALORE.ENDOTERM,KARENA H1>H2
Jawaban:
E.ENDOTERM,KARENA H1>H2
Penjelasan:
MAAF KALO SALAH19. ikatan yang terjadi antara H1 dengan PH3
Jawaban:
Jika H1 dan PH3 terikat, maka akan terbentuk senyawa fosfor dihidrida (PH2
Penjelasan:
H1 dan PH3 adalah molekul yang mungkin tidak memiliki ikatan kimia yang terjadi antaranya. H1 merupakan singkatan dari hidrogen, yang merupakan unsur kimia dengan nomor atom 1 dan simbol H. PH3 merupakan singkatan dari fosfor trihidrida, yang merupakan senyawa kimia yang terdiri dari fosfor dan tiga atom hidrogen. Jika H1 dan PH3 terikat, maka akan terbentuk senyawa fosfor dihidrida (PH2).
20. contoh teks berita 5w+h1
apa yang sedang dibicarakan dlm berita tersebut?
siapa yang bersangkutan didalam berita tsb?
kapan berita tsb disampaikan?
dimana berita tsb disampaikan?
21. 2 gram H₂ +3 gram i2 menghasilkan H1 Tentukan massa H1 yang berbentuk H₂ + I₂ –> H1
Jawaban: Jadi, massa H1 yang dihasilkan adalah 0,024 gram.
Untuk menyelesaikan masalah ini, perlu dilakukan perhitungan berdasarkan hukum perbandingan tetap. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Tentukan reaksi kimia yang terjadi:
H₂ + I₂ → 2HI
Hitung mol H₂ dan I₂ yang bereaksi:
Mol H₂ = 2 g / 2 g/mol = 1 mol
Mol I₂ = 3 g / 254 g/mol = 0,012 mol
Karena reaksi mengikuti perbandingan mol 1:1 antara H₂ dan I₂, maka I₂ adalah pembatas reaksi sehingga hanya akan bereaksi 0,012 mol H₂. Sisa 0,988 mol H₂ akan tetap ada setelah reaksi selesai.
Hitung mol HI yang dihasilkan:
Mol HI = 0,012 mol H₂ x (2 mol HI/1 mol H₂) = 0,024 mol HI
Hitung massa HI yang dihasilkan dengan rumus:
Massa HI = mol HI x massa molar HI
Massa molar HI = 1 g/mol (berdasarkan rumus kimia)
Massa HI = 0,024 mol x 1 g/mol = 0,024 g
Jadi, massa H1 yang dihasilkan adalah 0,024 gram.
22. tolong bantunya jawab W4 + H1
Jawaban:
W4=where
when
why
who
H1=how
Penjelasan:
maaf ya kalau salah
23. TOLONG DI BANTU YA, URGENT!!! Cara penulisan rumus di bawah ini semuanya benar, kecuali .... A. = SUM (H1:H5) B. = COUNT (H1:H5) C. = AVERAGE (H1:H5) D. = MAX (H1:H5) E. = MIN (H1:H5) Kalau bisa beserta alasannya, kalau tidak juga tidak apa-apa. Terima kasih ^^
sepertinya B, karena SUM jumlah, AVERAGE ratarata, MAX nilai terbesar, MIN nilai terkecil
24. hipotensi (HO) dan hipotensi (H1)
Jawaban:
sama sama hipotensi cuma perbedaan hurufnya
Jawaban:
Hipotensi (HO) merupakan hipotensi yang tidak melakukan kerjasama. Sedangkan hipotetis (H1)merupakan hipotensi yang melakukan kerjasama.
Semoga membantu
25. Data H1:X43121 kemudian dengan sebuah rumus diperoleh hasil output X4,maka fungsi yang tepat adalah..
Rumus fungsi
=LEFT(H1, 2)
___________
#Semoga bermanfaat ^_^dengan fungsi LEFT, penulisannya:
=LEFT(H1;2)
# saya memakai Ms. Excel 2007
26. Hasil dari adisi 2metil 2butena + H1
adisi = pemutusan ikatan rangkap 2 atau 3 menjadi rangkap 1
2-metil,2-butena + H2 ==> 2-metil butana
27. dapatkan gabungan dari himpunan H1 dan himpunan H2 berikut : a. H1 = { 1,2,3} H2 = { A,B,C} b. H1 = { A,1,2} H2 = {a,b,c} c. H1 = {A,B,2} H2 = { A,B,C,}
gabungannya adalah1,2,3,A,B,C,a,b,c itu gabungannya
a. {1,2,3,A,B,C}
b. {1,2,A,B,C}
c. {2,A,B,C}
~Sekian!SemogaBermanfaat
28. perhatikan diagram berikut. berdasarkan hukum Hess pernyataan berikut yang benar adalah a.∆H=∆H1=∆H2 b.∆H+∆H1=∆H2 c.∆H+∆H2=∆H1 d.∆H=∆H1+∆H2 e ∆H+∆H1+∆H2=0
Jawaban:
Berdasarkan diagram yang diketahui, maka pernyataan hukum Hess berikut yang benar adalah:
ΔH + ΔH₂ = ΔH₁.
Hukum Hess menyatakan bahwa keadaan awal sama dengan keadaan akhir. Dengan kata lain, proses tidak diperhitungkan, hanya melihat awal dan akhir saja.
Penjelasan:
Penyelesaian perubahan entalpi reaksi atau ΔH reaksi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep Hukum Hess. Inti dari hukum Hess adalah ΔH keadaan awal = ΔH keadaan akhir, proses tidak diperhatikan.
Pada diagram tersebut terdapat tiga persamaan termokimia, yaitu:
A → B ΔH₁A → C ΔHC → B ΔH₂Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat diketahui bahwa semua reaksi berawal dari A dan berakhir pada B, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.
ΔH + ΔH₂ = ΔH₁.
Pelajari lebih lanjut materi hukum Hess pada https://brainly.co.id/tugas/2812541.
#BealajarBersamaBrainly
29. dua buah bola yang jatuh bersamaan dari ketinggian h1 dan h2 bila h1: h2 maka perbandingan waktu jatuh antara kedua buah bola tersebut adalah
Rumus h adalah h = 1/2gt^2
Maka h1 / h2 adalah 1/2gt1^2 / 1/2gt2^2
1/2gt atas bawag bisa dicoret
Maka perbandingan jatuh waktu antara bola 1 dan bola 2 jika t adalah waktu:
(t1)^2 / (t2)^2
30. Sebuah bola kasti dijatuhkan dari ketingian h1 . Sesaat setelah menumbuk lantai bola kasti tersebut memantul dengan ketinggian h2. Tentukan koefisien restitusi sebagai fungsi h1 dan h2 ! *
Jawaban: diingini
Penjelasan: dicuekin
31. mengapa hasil koefisien restitusi akar h1/h0 akan cenderung sama dengan hasil akar h2/h1
Jawaban:
Penjelasan:
Nilai koefisien restitusi adalah terbatas, yaitu antara nol dan satu (0 ≤ e ≤ 1).Koefisien restitusi sering dipakai pada kasus terjadi pada bola yang dipantulkan. Contohnya bola tenis dijatuhkan pada ketinggian h1. Bola mengenai lantai dan terpental dengan ketinggian h2, di mana h2< h1, nilai koefisien restitusi untuk tumbukan antara bola tenis jatuh bebas dan mengenai lantai dapat dinyatakan oleh persamaan di bawah ini:
e=akar h2/h1
32. apa perbedaan antara hipotesis Ho dan H1?
apa perbedaan antara hipotesis Ho dan H1?
Perbedaan hipotesis Ho dan hipotesis alternatif H1
Hipotesis nol merupakan suatu pernyataan di mana tidak ada hubungan atau keterkaitan antara dua variabel atau lebih, sedangkan hipotesis alternatif adalah suatu pernyataan di mana ada signifikansi statistik atau hubungan, keterkaitan antara dua fenomena yang diukur. Hipotesis nol dilambangkan dengan simbol Ho sedangkan hipotesis alternatif dilambangkan dengan simbol H1.Pengujian hipotesis nol tidak langsung dan implisit, sedangkan pengujian alternatif langsung dan eksplisit. Dalam hipotesis nol. pengamatan adalah hasil dari kebetulan sedangkan dalam hipotesis alternatif, pengamatan adalah hasil dari efek nyata. PembahasanHipotesis adalah suatu spekulasi atau tebakan mengenai penelitian yang akan di uji sehingga spekulasi tersebut dapat diuji dengan melakukan percobaan.
Setiap penelitian dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang sesuai atau kebenarannya maka perlu dilakukan dengan cara bertahap dan runtut, salah satu tahapannya adalah melakukan hipotesis untuk memperoleh spekulasi pada awal penelitian agar bisa dilakukan ke tahap selanjutnya.
Secara umum hipotesis yang dilakukan untuk melakukan penelitian terbagi menjadi beberapa hipotesis, sedangkan secara khusus dan sering digunakan dalam penelitian ada dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1).
Hipotesis nol adalah suatu spekulasi atau tebakan (hipotesis) yang dimana dalam pengujian antara variabel satu dengan yang lain menyatakan tidak adanya hubungan atau keterkaitan antara dua variabel. Hipotesis alternatif adalah suatu spekulasi atau tebakan (hipotesis) yang dimana dalam pengujian antara variabel satu dengan variabel lainnya menyatakan bahwa kedua variabel memiliki hubungan atau keterkaitan yang signifikan.Berikut contoh penggunaan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1) dalam penelitian.
Rumusan masalah:
Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai?
Penelitian:
Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai.
Tahap merumuskan hipotesis operasional dilakukan dengan mendefinisikan hipotesis secara operasional variabel-variabel yang ada di dalamnya agar dapat di operasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawaan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi-rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan dua, yaitu hipotesis 0 yang bersifat netral dan hipotesis 1 yang bersifat tidak netral atau didasarkan pada asumsi.
Jadi rumusan hipotesis nya:
H0 : Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawaan dengan tinggi-rendahnya pemasukan perusahaan.
H1 : Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-rendahnya pemasukan perusahaan.
Pelajari lebih lanjutMateri tentang hipotesis dan contohnya https://brainly.co.id/tugas/13753260Materi tentang pengertian hipotesis https://brainly.co.id/tugas/3072558Materi tentang perumusan hipotesis https://brainly.co.id/tugas/34985569-------------------------------------------
Detail jawabanKelas: SMA
Mapel: IPA
Bab: Hipotesis
Kode: -
#TingkatkanPrestasimu
33. persamaan matematika yang tepat menurut hukum Hess adalah a. ∆h1 + ∆h2= ∆h3+ ∆h4b. ∆h2+ ∆h3= ∆h1+∆h4c. ∆h1+∆h3= ∆h2+∆h4d. ∆h1= ∆h2+∆h3+∆h4e. ∆h4= ∆h1+∆h2+∆h3
Jawaban:
Jawaban B
Jalan 1 = Jalan 2
∆h2 + ∆h3 = ∆h1 + ∆h4
34. Rata – rata usia kulkas tidak lebih dari 10 tahun. Pengusaha es krim ingin meneliti bahwa rata – rata usia kulkas yang ia miliki dapat bertahan lebih dari 10 tahun . Hipotesis H0 dan H1 yang tepat untuk menguji pernyataan tersebut adalah …. A. H0 : m10 dan H1 : m<10 B. H0 : m=10 dan H1 : m 10 C. H0 : m=10 dan H1 : m>10 D. H0 : m=10 dan H1 : m<10 E. H0 : m 10 dan H1 : m>10
Jawaban:
C. H0 : m=10 dan H1 : m>10
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Dalam kasus ini, kita ingin menguji apakah rata-rata usia kulkas yang dimiliki oleh pengusaha es krim dapat bertahan lebih dari 10 tahun. Karena kita ingin menguji hipotesis mengenai rata-rata populasi, maka hipotesis nol (H0) harus merujuk pada nilai rata-rata tertentu, sedangkan hipotesis alternatif (H1) harus merujuk pada kemungkinan bahwa rata-rata populasi melebihi atau kurang dari nilai tertentu.
Dalam hal ini, karena kita ingin meneliti apakah rata-rata usia kulkas dapat bertahan lebih dari 10 tahun, maka hipotesis nol (H0) harus merujuk pada kasus ketika rata-rata usia kulkas sama dengan atau kurang dari 10 tahun. Sebaliknya, hipotesis alternatif (H1) harus merujuk pada kasus ketika rata-rata usia kulkas melebihi 10 tahun.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.
H0 : rata-rata usia kulkas = 10 tahun
H1 : rata-rata usia kulkas > 10 tahun
Selamat Belajar
mohon maaf ya kalau salah.
35. Berapakah perubahan entalpi reaksi 1 (∆H1)?
Jawaban:
-790-(-570)= -220
jadi deltaH 1 adalah -220
Penjelasan:
semoga membantu
36. Pada benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu (h1) dan mengalami pemantulan sebesar h2. maka persmaan restituso e=√h2 / √h1 dengan menggunakan persamaan momentum dan tu!bukan. Buktikan bahwa e=√h2 / √h1
maaf baru balas lagi yaa
37. Besar sudut terkecil jam tersebut adalahH1
Jawaban:
120 derajat
sudut tumpul
38. dua buah bola yang jatuh bersamaan dari ketinggian h1 dan h2 bila h1: h2 maka perbandingan waktu jatuh antara kedua buah bola tersebut adalah
Jawaban:
perbandingan waktu jatuh antara kedua bola tersebut adalah akar kuadrat dari perbandingan ketinggian awal bola.
Penjelasan:
Hukum ini menyatakan bahwa percepatan benda yang jatuh di dekat permukaan bumi adalah 9,8 m/s^2, arahnya ke bawah.
Percepatan ini sama untuk kedua bola yang jatuh, jadi perbedaan waktu jatuh mereka hanya bergantung pada ketinggian awal masing-masing bola. Kita dapat menggunakan persamaan fisika berikut untuk menghitung waktu jatuh:
h = (1/2) * g * t^2
di mana h adalah ketinggian awal bola, g adalah percepatan gravitasi, dan t adalah waktu jatuh bola.
Karena kita ingin membandingkan perbandingan waktu jatuh, kita dapat mengekspresikan t dalam bentuk perbandingan h1 dan h2:
t1 / t2 = sqrt(h1 / h2)
39. hubungan delta H1 H2 dan H3
hubungan ya hidrogen kalo ga' salah kalo salah maaf ya
40. untuk membuat sebuah heading atau subjudul digunakan elemen h1, h2, h3, h4, h5, atau h6, a.apa kepanjagan h b.apa fungsi h1 dan h6
Jawaban:
a. apa kepanjangan h = heading
b. apa fungsi h1-h6 = h1 adalah bagian paling penting dari keseluruhan dokumen website, sehingga fungsinya adalah untuk judul utama. Sedangkan yang paling kecil, h6, berfungsi untuk melabeli bagian artikel yang nilainya lebih kurang penting dari tag heading dengan nilai di atasnya.